Entri Populer

Selasa, 01 November 2016

MAKALAH PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN/ PSIKOLOGI PERKEMBANGAN



PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi
Tugas Mata Kuliah: Psikologi Perkembangan
Kelas PAI-D Semester V
Dosen Pengampu: Mohammad Jalil, M. Pd




 





Disusun oleh Kelompok 1:

1.   Venna Verliyana                  NIM: 1410110130
2.   Sayid Abdullah                    NIM: 1410110135
3.   Apritiyani Putri                   NIM: 1410110136


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
 

BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan ada dua proses yang beroperasi secara kontinyu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah pertumbuhan dan perkembangan manusia secara bergantian, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi biasa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Makhluk hidup mengalami penambahan tinggi, penambahan besar diameter. Begitu juga manusia juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang  baru lahir tentu berbeda dengan orang dewasa. Seiring waktu pertumbuhannya, bukan hanya ukuran tubuh saja yang menjadi lebih besar namun hal-hal lain juga  menjadi semakin matang. Tidak seperti pada makhluk hidup lainnya, pada  manusia perkembangan bukan hanya menyangkut masalah kemampuan  berkembang biak, namun juga banyak aspek lainnya. Misalnya kemampuan  berfikir dan kemampuan emosional.
Semua orang pasti mengalami yang namanya perkembangan dan pertumbuhan, dan setiap orang tentunya mempunyai perbedaan perkembangan dan pertumbuhan. Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada manusia yang akan dibahas pada makalah dibawah ini.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya, yaitu sebagai berikut:
1.      Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
2.      Bagaimana ciri-ciri dari Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia?
3.      Apa saja tahap-tahap perkembangan ?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisannyanya, yaitu sebagai berikut:
1.      Dapat mengetahui dan memahami pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
2.      Dapat mengetahui dan memahami ciri-ciri dari Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia.
3.      Dapat mengetahui dan memahami tahap-tahap perkembangan manusia.



BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pertumbuhan (growth) merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi, sehingga pengertianya lebih bersifat biologis. C.P. Chaplin (2002), mengartikan pertumbuhan sebagai: satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari organisme sebagai suatu keseluruhan. Menurut A.E. Sinolungan (1997), pertumbuhan menunjuk pada perubahan kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung atau diukur, seperti panjang atau berat tubuh. Sedangkan Ahmad Thontowi (1993), mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan sel-sel.
Dari beberapa pengertian diatas dapat di pahami bahwa istilah pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk pada perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur, sepeerti pertumbuhan badan, pertumbuhan kaki, kepala, jantung, paru-paru dan sebagainya. Dengan demikian, tidak tepat jika dikatakan pertumbuhan ingatan, pertumbuhan pikiran, pertumbuhan kecerdasan, dan sebagainya, sebab kesemuanya merupakan perubahan fungsi-fungsi rohaniah. Demikian juga tidak tepat kalau dikatakan petumbuhan kemampuan berjalan, pertumbuhan menulis, pertumbuhan pengindraan dan sebagainya, sebab kesemuanya merupakan perkembangan fungsi-fungsi jasmaniah.[1]
Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan continue( berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati” (the progressive and continous change in the organism from birth to death). Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaanya atau kematanganya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun sikis ( rohaniah)”.
Yang dimaksud dengan sistematis, progresif dan berkesinambungan itu adalah sebagai berikut :[2]
1.      Sistematis, berarti perubahan dalam perkembanagn itu bersifat saling berkegantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan sikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh prinsip ini, seperti kemampuan berjalan anak seiring dengan matangnya otot-otot kaki, dan keinginan remaja untuk memperhatikan jenis kelamin lain seiring dengan matangnya organ-organ seksualnya.
2.      Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam (meluas) dan secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (sikis). Contohnya, seperti terjadinya perubahan proporsi dan ukuran fisik anak (dari pendek menjadi tinggi dan dari kecil menjadi besar), dan perubahan pengetahuan dan kemampuan anak dari yang sederhana sampai kepada yang kompleks (mulai dari mengenal abjad atau huruf hijaiyah sampai kemampuan membaca buku, majalah,koran, dan al-qur’an).
3.      Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat. Contohnya untuk dapat berdiri, seorang anak harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu kemampuan duduk dan merangkak.

B.     Ciri-ciri dari Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain.
2.      Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
3.      Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
4.      Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.



Sedangkan perkembangan memiliki ciri-ciri, yaitu sebagai berikut:
1.      Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin.
2.      Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian distal.
3.      Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
4.      Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda.
5.      Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan  perkembangan harus melewati tahap demi tahap.[3]

C.    Tahap-tahap Perkembangan Manusia
Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan atau pebabakan tentang perjalanan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus  atau pola-pola tak tentu. Mengenai masalah pembabakan atau periodesasi ini, para ahli berbeda pendapat. Pendapat-pendapat itu secara garis besarnya daapat digolongkan menjadi 3, yaitu berdasarkan analisis biologis, daktis, psikologis.
1.      Tahap Perkembangan berdasarkan analisis biologis
Sekolomok ahli menentukan pembabakan itu berdasarkan keadaan atau proses pertumbuhan tertentu. Pendapat para ahli tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
a.       Aristoteles menggambarkan perkembangan individu, sejak anak sampai dewasa itu kedalam tiga tahapan. Setiap tahapan lamanya 7 tahun , yaitu :
1)      Tahap I : dari 0,0 sampai 7,0 tahun (masa anak kecil atau masa bermain).
2)      Tahap II : dari 7,0 sampai 14,0 tahun (masa anak, masa sekolah rendah).
3)      Tahap III : dari 14,0 sampai 21,0 tahun (masa remaja/pubertas, masa peralihan dari usia anak menjadi orang dewasa).
b.      Kretscmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu melewati 4 tahapan, yaitu :
1)      Tahap I : dari 0,0 sampai kira-kira 3,0 tahun ; fullungs (pengisian) periode I; pada fase ini anak kelihatan pendek gemuk.
2)      Tahap II : dari kira-kira 3,0 sampai kira-kira 7,0 tahun ; streckungs (rentangan) periode 1, pada periode ini anak kelihatan langsing (memanjang/meninggi).
3)      Tahap III : dari kira-kira 7,0 sampai kira-kira 13,0 tahun ; fullungs periode 2 ; pada masa ini anak kelihatan pendek gemuk kembali.
4)      Tahap IV : dari kira-kira 13,0 sampai kira-kira 20,0 tahun ; streckungs periode 2 ; pada periode ini anak kembali kelihatan langsing.
c.       Elizabeth Hurlock mengemukakan penahapan perkemabngan individu, yakni sebagai berikut .
1)      Tahap I : fase prenatal (sebelum lahir), mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran, yaitu sekitar 9 bulan atau 280 hari.
2)      Tahap II : Infancy (orok), mulai lahir sampai usia 10 atau 14 hari.
3)      Tahap III : Babyhood (bayi), mulai dari 2 minggu sampai usia 2 tahun.
4)      Tahap IV : Childhood (kanak-kanak), mulai 2 tahun sampai masa remaja (puber).
5)      Tahap V : Adolesence / puberty, mulai usia 11 atau 13 tahun sampai usia 21 tahun. a) Pre Adolesence, pada umumnya wanita usia 11-13 tahun sedangkan pria lebih lambat dari itu; b) Early Adolesence, pada usia 16-17 tahun; c) Late Adolesence, masa perkembangan yang terakhir sampai masa usia kuliah diperguruan tinggi.
2.      Tahap Perkembangan Berdasarkan Didaktis
Dasar didaktis atau intruksional yang dipergunakan oleh para ahli ada beberapa kemungkinan: (1) Apa yang harus diberikan kepada anak didik pada amsa-masa tertentu? (2) Bagaimana caranya ,mengajar atau menyajikan pengalaman belajar kepada anak didik pada masa-masa tertentu (3) Kedua hal tersebut dilakukan secara bersamaan. Yang dapat digolongkan kedalam penahapan berdasarkan didaktis atau instruksional anatara lain pendapat dari Comenius dan pendapat Rosseau.
a.       Comenius. Dipandang dari segi pendidikan, pendidikan yang lengkap bagi seseorang itu berlangsung dalam 4 jenjang, yaitu a) Sekolah ibu (Scola materna) untuk anak-anak 0,0 sampai 6,0 tahun, b) Sekolah bahasa ibu (Scola vernaculan) untuk anak-anak usia 6,0 sampai 12,0 tahun, c) Sekolah latin (Scola latina), untuk remaja usia 12,0 sampai 18 tahun, d) Akademi (academica) untuk pemuda pemudi usia 18,0 sampai 24,0 tahun. pada setiap sekolah tersebut harus diberikan bahan pengajaran (bahan pendidikan) yang sesuai dengan perkembangan anak didik, dan harus dipergunakan metode penyampaian yang sesuai dengan perkembanganya.
b.      Rosseau. Penahapan perkembangan menurut Rosseau adalah sebagai berikut.
1)     Tahap I : 0,0 sampai 2,0 tahun, usia asuhan.
2)     Tahap II: 2,0 sampai 12,0 masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera.
3)     Tahap III : 12,0 sampai 15,0 periode pendidikan akal.
4)     Tahap IV: 15,0 sampai 20,0 periode pendidikan watak dan pendidikan agama.
3.      Tahap perkembangan berdasarkan Sikologis.
Para ahli yang menggunakan aspek psikologis sebagai landasan dalam menganalisis tahap prkembangan, mencari pengalaman-pengalaman psikologis mana yang khas bagi individu pada umumnya dapat digunakan sebagai masa perpindahan dari fase yang satu ke fase yang lain dalam perkembanganya. Dalam hal ini para ahli berpendapat bahwa dalam perkembangan, pada umumnya individu mengalami masa-masa kegoncangan. Apabila perkembangan itu dapat dilukiskan sebagai proses evolusi, maka pada masa kegoncangan itu evolusi berubah menjadi revolusi.
Kegoncangan psikis itu dialami hampir oleh semua orang, karena itu, dapat digunakan sebagai ancar-ancar perpindahan dari masa yang satu ke masa yang lain dalam proses perkembangan. Selama masa perkembangan, pada umumnya individu mengalami masa kegoncangan 2 kali, yaitu (a) pada kira-kira tahun ke tiga atau ke empat, dan (b) pada permulaan masa pubertas.
Berdasarkan 2 masa kegoncangan tersebut, perkembangan individu dapat digambarkan melewati tiga periode atau masa, yaitu : 1) dari lahir sampai masa kegoncangan pertama (tahun ketiga atau keempat yang biasa disebut masa kanak-kanak), 2) dari masa kegoncangan pertama sampai pada masa kegoncangan kedua yang biasa disebut masa keserasian bersekolah, dan 3) dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja yang biasa disebut masa kematangan.[4]




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Istilah pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk pada perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur, sepeerti pertumbuhan badan, pertumbuhan kaki, kepala, jantung, paru-paru dan sebagainya. Dengan demikian, tidak tepat jika dikatakan pertumbuhan ingatan, pertumbuhan pikiran, pertumbuhan kecerdasan, dan sebagainya, sebab kesemuanya merupakan perubahan fungsi-fungsi rohaniah. Demikian juga tidak tepat kalau dikatakan petumbuhan kemampuan berjalan, pertumbuhan menulis, pertumbuhan pengindraan dan sebagainya, sebab kesemuanya merupakan perkembangan fungsi-fungsi jasmaniah. Sedangkan pengertian dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaanya atau kematanganya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun sikis ( rohaniah)”.
Ciri-ciri dari pertumbuhan adalah sebagai berikut: Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik, hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan, dan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan. Sedangkan ciri-ciri dari perkembangan adalah sebagai berikut: Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna, setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda, dan perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya.
Tahap-tahap dalam perkembangan berbeda beda menurut para ahli, akan tetapi dari kesimpulan dari pemaparan di atas perkembangan manusia dimulai dari masa prenatal, bayi, anak-anak, kanak-kanak, remaja dan dewasa.






DAFTAR PUSTAKA

Desmita. 2013. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Narendra, Moersintowarti B. 2002. Buku Ajar I: Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto.
Yusuf, Syamsu LN. 2000.  Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.


[1] Desmita, Psikologi perkembangan, (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2013), hlm 5.
[2] Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2000), hlm 15.
[3] Moersintowarti B Narendra, Buku Ajar I: Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, (Jakarta: Sagung Seto, 2002), hlm. 31.
[4] Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2000), hlm 20-23.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar