PERBANDINGAN POLA ASUH ORANG TUA YANG BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA
TERHADAP ANAK
Keluarga merupakan agen sosiologi yang paling awal dalam kehidupam
setiap manusia. Keluarga sebagai miniatur masyarakat yang mensosialisasikan
nilai-nilai atau peran-peran hidup dalam masyarakat yang harus dilaksanakan
oleh para anggotanya. Dalam keluarga orang tua mencurahkan perhatian untuk
mendidik anaknya agar anak tersebut memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup
yang benar melalui penenaman kedisiplinan sehingga membentuk kepribadian yang
baik bagi si anak, agar kelak dapat diterima di lingkungan masyarakat. Selain
itu, orang tua juga mempunyai peran dan fungsi yang bermacam-macam, salah
satunya adalah mendidik, membimbing, dan mendisplinkan serta melindungi anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Pada dasarnya pola asuh merupakan seluruh cara perlakuan orang tua
yang diterapkan pada anak. Dalam pengasuhan anak ini terdapat bagian penting
dan mendasar, menyiapkan anak untuk menjadi masyarakat yang baik. Pengasuhan
terhadap anak bisa berupa proses interaksi antara orang tua dengan anak.
Interaksi tersebut meliputi perawatan seperti dari mencukupi kebutuhan makan,
mendorong keberhasilan prestasi anak, dan melindungi dari hal-hal negatif,
maupun mensosialisasi tingkah laku umum yang diterima oleh masyarakat. Sehingga
dengan demikian apa yang diinginkan orang tua dalam pembentukan kepribadian
anak menuju kepribadian yang mandiri dapat tercapai.
Pola
asuh orang tua yang bekerja terhadap anak
Pola
asuh orang tua yang bekerja terhadap anak sangatlah berpengaruh, mulai dari
pola pikir, perilaku, kepribadian, dan pemahaman tentang nilai-nilai dan
norma-norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua yang bekerja
cenderung cuek dan tidak terlalu dapat meluangkan waktunya kepada sang anak,
hal ini dikarnakan seorang anak yang pada pagi hari dia sekolah begitu pula
orang tuanya yang pergi bekerja dan akan pulang pada sore atau malam hari.
Sedangkan sang anak hanya dititipkan kepada kerabat atau menunggu dirumah, dan
pastinya setelah orang tuanya pulang pastilah mereka mengalami kelelehan
sehingga tidak ada waktu dari orang tua untuk sekedar mengobrol, menanyai,
membantu mengerjakan PR, atau sekedar duduk bersama dan saling diskusi mengenai
kegiatannya masing-masing sehari itu. Hal inilah yang menyebabkan sebagian
besar orang tuanya yang bekerja di luar rumah terhadap anak, yaitu sebagai
berikut:
1.
Anak
akan lebih senang berada di luar rumah dan merasa tidak betah di rumah karena
kesepian.
2.
Anak
lebih sering melawan orangtuanya untuk melampiaskan kekesalan hatinya.
3.
Anak
sering berkelahi dengan teman.
4.
Melakukan
perbuatan seksual.
5.
Menyalahgunakan
narkotika.
Solusi
untuk mengatasi problem dari orang tua yang bekerja terhadap pola asuh anak
dalam hal ini berguna untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga, orang
tua harus pintar-pintar membaginya. Meninggalkan anak dalam waktu yang lama
bukanlah hal yang baik. Kebanyakan anak yang ditinggalkan dalam waktu yang lama
biasanya tidak peduli dengan orang tuanya. Anak menjadi nakal karena kurangnya
perhatian dari orang tuanya. Cara membagi waktu tersebut di antaranya, yaitu
sebaagai berikut:
1.
Usahakan
orang tua jangan membawa pulang pekerjaan ke rumah. Hal ini pastinya akan
menyita waktu kebersamaan orang tua dengan anak-anak.
2.
Ketika
pulang kerja, pastinya orang tua merasa sangat lelah. Namun, jangan jadikan hal
tersebut sebagai alasan untuk orang tua mengabaikan anak-anak.
3.
Ketika
berada di kantor, luangkan sedikit waktu istirahat untuk menelpon ke rumah,
sekedar bertanya apakah anak-anak sudah makan, menyuruh anak-anak mengerjakan
PR, serta mengatakan bahwa orang tua sangat menyayangi mereka.
Pola
asuh orang tua yang tidak bekerja terhadap anak
Pola asuh orang tua yang tidak bekerja terhadap anak juga sangatlah
berpengaruhdari pada yang tidak bekerja, mulai dari pola pikirnya, perilakunya,
kepribadiannya, dan pemahaman tentang nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku
dalam kehidupan sehari-hari yang diberikan orang tua yang tidak bekerja lebih
lengkap dan kompleks. Orang tua yang tidak bekerja sangat memiliki waktu untuk
meluangkan waktunya kepada sang anak, hal ini dikarnakan seluruh waktu dari
orang tua dapat dimanfaatkan penuh untuk mendidik, membimbing, dan
mendisplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan
norma-norma yang ada dalam masyarakat. Sehingga tidak ada waktu dari orang tua yang
terbuang untuk sekedar mengobrol, menanyai, membantu mengerjakan PR atau
sekedar diskusi mengebai kegiatan sang anak disekolah sehari ini, selain waktu
untuk mengurus kebutuhan sehari-hari dalam keluarga.
Sehingga orang tua dapat dengan optimal memantau dan mengarahkan
anaknya untuk mendidik anaknya agar anak tersebut memperoleh dasar-dasar pola
pergaulan hidup yang benar melalui penenaman kedisiplinan sehingga membentuk
kepribadian yang baik bagi si anak, agar kelak dapat diterima di lingkungan
masyarakat. Selain itu, orang tua juga harus bisa mendidik anaknya dengan tegas
dan bijaksana, anak tidak boleh terlalu dimanjakan namun juga tidak boleh
terlalu dibiarkan saja apa yang dilakukan si anak. Dan yang terpenting adalah
pola asuh orang tua yang tidak bekerja lebih berpengaruh positif dari pada pola
asuh orang tua yang bekerja diluar rumah.
Saran kepada anak yaitu anak hendaknya menyadari bahwa orang tua
bekerja untuk masa depan anaknya dan anak memberikan pengertian ke orang tua
kalau dia merasa kurang diperhatikan oleh orang tua, dan anak juga harus
menurut kepada orang tua yang tidak bekerja dengan selalu mendengarkan
nasihat-nasihatnya. Sedangkan untuk orang tua yaitu bagi orang tua yang bekerja
hendaknya bisa membagi waktu untuk anak dengan pekerjaan agar anak tidak merasa
diabaikan dan sebaiknya membimbing anak dengan bijaksana, dan untuk orang tua
yang tidak bekerja juga harus berhati-hati dalam mendidik anak sebab sebagian
besar orang tua yang tidak bekerja pengetahuan tentang isu-isu pendidikan anak
lebih sedikit daripada orang tua yang bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar