Entri Populer

Selasa, 01 November 2016

PERBANDINGAN POLA ASUH ORANG TUA YANG BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA TERHADAP ANAK



PERBANDINGAN POLA ASUH ORANG TUA YANG BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA TERHADAP ANAK


Keluarga merupakan agen sosiologi yang paling awal dalam kehidupam setiap manusia. Keluarga sebagai miniatur masyarakat yang mensosialisasikan nilai-nilai atau peran-peran hidup dalam masyarakat yang harus dilaksanakan oleh para anggotanya. Dalam keluarga orang tua mencurahkan perhatian untuk mendidik anaknya agar anak tersebut memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar melalui penenaman kedisiplinan sehingga membentuk kepribadian yang baik bagi si anak, agar kelak dapat diterima di lingkungan masyarakat. Selain itu, orang tua juga mempunyai peran dan fungsi yang bermacam-macam, salah satunya adalah mendidik, membimbing, dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Pada dasarnya pola asuh merupakan seluruh cara perlakuan orang tua yang diterapkan pada anak. Dalam pengasuhan anak ini terdapat bagian penting dan mendasar, menyiapkan anak untuk menjadi masyarakat yang baik. Pengasuhan terhadap anak bisa berupa proses interaksi antara orang tua dengan anak. Interaksi tersebut meliputi perawatan seperti dari mencukupi kebutuhan makan, mendorong keberhasilan prestasi anak, dan melindungi dari hal-hal negatif, maupun mensosialisasi tingkah laku umum yang diterima oleh masyarakat. Sehingga dengan demikian apa yang diinginkan orang tua dalam pembentukan kepribadian anak menuju kepribadian yang mandiri dapat tercapai.
Pola asuh orang tua yang bekerja terhadap anak
Pola asuh orang tua yang bekerja terhadap anak sangatlah berpengaruh, mulai dari pola pikir, perilaku, kepribadian, dan pemahaman tentang nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua yang bekerja cenderung cuek dan tidak terlalu dapat meluangkan waktunya kepada sang anak, hal ini dikarnakan seorang anak yang pada pagi hari dia sekolah begitu pula orang tuanya yang pergi bekerja dan akan pulang pada sore atau malam hari. Sedangkan sang anak hanya dititipkan kepada kerabat atau menunggu dirumah, dan pastinya setelah orang tuanya pulang pastilah mereka mengalami kelelehan sehingga tidak ada waktu dari orang tua untuk sekedar mengobrol, menanyai, membantu mengerjakan PR, atau sekedar duduk bersama dan saling diskusi mengenai kegiatannya masing-masing sehari itu. Hal inilah yang menyebabkan sebagian besar orang tuanya yang bekerja di luar rumah terhadap anak, yaitu sebagai berikut:
1.      Anak akan lebih senang berada di luar rumah dan merasa tidak betah di rumah karena kesepian.
2.      Anak lebih sering melawan orangtuanya untuk melampiaskan kekesalan hatinya.
3.      Anak sering berkelahi dengan teman.
4.      Melakukan perbuatan seksual.
5.      Menyalahgunakan narkotika.
Solusi untuk mengatasi problem dari orang tua yang bekerja terhadap pola asuh anak dalam hal ini berguna untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga, orang tua harus pintar-pintar membaginya. Meninggalkan anak dalam waktu yang lama bukanlah hal yang baik. Kebanyakan anak yang ditinggalkan dalam waktu yang lama biasanya tidak peduli dengan orang tuanya. Anak menjadi nakal karena kurangnya perhatian dari orang tuanya. Cara membagi waktu tersebut di antaranya, yaitu sebaagai berikut:
1.      Usahakan orang tua jangan membawa pulang pekerjaan ke rumah. Hal ini pastinya akan menyita waktu kebersamaan orang tua dengan anak-anak.
2.      Ketika pulang kerja, pastinya orang tua merasa sangat lelah. Namun, jangan jadikan hal tersebut sebagai alasan untuk orang tua mengabaikan anak-anak.
3.      Ketika berada di kantor, luangkan sedikit waktu istirahat untuk menelpon ke rumah, sekedar bertanya apakah anak-anak sudah makan, menyuruh anak-anak mengerjakan PR, serta mengatakan bahwa orang tua sangat menyayangi mereka.
Pola asuh orang tua yang tidak bekerja terhadap anak
Pola asuh orang tua yang tidak bekerja terhadap anak juga sangatlah berpengaruhdari pada yang tidak bekerja, mulai dari pola pikirnya, perilakunya, kepribadiannya, dan pemahaman tentang nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari yang diberikan orang tua yang tidak bekerja lebih lengkap dan kompleks. Orang tua yang tidak bekerja sangat memiliki waktu untuk meluangkan waktunya kepada sang anak, hal ini dikarnakan seluruh waktu dari orang tua dapat dimanfaatkan penuh untuk mendidik, membimbing, dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Sehingga tidak ada waktu dari orang tua yang terbuang untuk sekedar mengobrol, menanyai, membantu mengerjakan PR atau sekedar diskusi mengebai kegiatan sang anak disekolah sehari ini, selain waktu untuk mengurus kebutuhan sehari-hari dalam keluarga.
Sehingga orang tua dapat dengan optimal memantau dan mengarahkan anaknya untuk mendidik anaknya agar anak tersebut memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar melalui penenaman kedisiplinan sehingga membentuk kepribadian yang baik bagi si anak, agar kelak dapat diterima di lingkungan masyarakat. Selain itu, orang tua juga harus bisa mendidik anaknya dengan tegas dan bijaksana, anak tidak boleh terlalu dimanjakan namun juga tidak boleh terlalu dibiarkan saja apa yang dilakukan si anak. Dan yang terpenting adalah pola asuh orang tua yang tidak bekerja lebih berpengaruh positif dari pada pola asuh orang tua yang bekerja diluar rumah.
Saran kepada anak yaitu anak hendaknya menyadari bahwa orang tua bekerja untuk masa depan anaknya dan anak memberikan pengertian ke orang tua kalau dia merasa kurang diperhatikan oleh orang tua, dan anak juga harus menurut kepada orang tua yang tidak bekerja dengan selalu mendengarkan nasihat-nasihatnya. Sedangkan untuk orang tua yaitu bagi orang tua yang bekerja hendaknya bisa membagi waktu untuk anak dengan pekerjaan agar anak tidak merasa diabaikan dan sebaiknya membimbing anak dengan bijaksana, dan untuk orang tua yang tidak bekerja juga harus berhati-hati dalam mendidik anak sebab sebagian besar orang tua yang tidak bekerja pengetahuan tentang isu-isu pendidikan anak lebih sedikit daripada orang tua yang bekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar