Entri Populer

Selasa, 01 November 2016

makalah STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM



STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi
Tugas Mata Kuliah: Strategi Pembelajaran PAI
Kelas PAI-D Semester IV
Dosen Pengampu: Ulfah Rahmawati, M. Pd. I

  





Disusun Oleh Kelompok 1:

1.      Najah Ayu Aliyah          NIM: 1410110127
2.      Sayid Abdullah              NIM: 1410110135
3.      Luluk Nur Rohmah        NIM: 1410110143


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
TAHUN AKADEMIK 2015/2016


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Usaha untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan khususnya Pendidikan Agama Islam senantiasa terus dikembangkan melalui pengkajian berbagai komponen pendidikan. Dalam hal ini, proses pembelajaran dari seorang guru sebagai pengajar harus pandai-pandai dalam mengambil langkah agar proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan tercapai tujuan pendidikan. Diantaranya adalah dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat. Pada praktiknya tidak ada strategi pembelajaran yang baku yang bisa diterapkan di semua tempat dan semua situasi. Hal itu juga sama dalam menentukan strategi pembelajaran PAI yang diharapkan dapat dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran PAI juga harus mempertimbangkan prinsip-prinsip pembelajaran agama Islam dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran agama Islam yang saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya.
Perkembangan pembelajaran PAI pada saat ini perlu dilaksanakannya strategi pembelajaran PAI yang merupakan faktor terpenting keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah salah satu upaya  yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan saat ini. Komponen-komponen pendidikan dan pengajaran diatur sedemikian rupa sehingga memiliki fungsi yang optimal dalam mencapai tujuan pengajaran dan pendidikan. Strategi pembelajaran juga memberikan alternatif terhadap proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Semua sumber belajar, baik manusia maupun sarana dan prasarana dirancang dan direncanakan untuk membantu proses belajar para siswa. Strategi pembelajaran PAI juga memiliki ruang lingkup yang merupakan batasan atau cakupan kegiatan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran PAI di sekolah.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan diuraikan beberapa hal mengenai pengertian strategi pembelajaran PAI dan ruang lingkup dari strategi pembelajaran PAI. Sehingga, pemakalah dan pembaca dapat memahami dan mengambil pelajaran dari rangkuman mengenai pengertian strategi pembelajaran PAI dan ruang lingkup dari strategi pembelajaran PAI.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya, sebagai berikut:
1.      Apa Pengertian dari Strategi Pembelajaran PAI?
2.      Apa saja komponen-komponen dalam Srtategi Pembelajaran PAI?
3.      Bagaimana tahapan-tahapan dalam strategi pembelajaran?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisannya, sebagai berikut:
1.      Dapat mengetahui dan memahami pengertian dari strategi pembelajaran PAI.
2.      Dapat mengetahui dan memahami apa saja komponen-komponen dalam strategi pembelajaran.
3.      Dapat mengetahui dan memahami tahapan-tahapan dalam strategi pembelajaran.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Strategi Pembelajaran PAI
1.      Makna Strategi
Istilah strategi (strategy) berasal dari “kata benda” dan “kata kerja” dalam bahasa Yunani. Sebagai kata benda, strategos merupakan gabungan kata stratos (militer) dengan “ago” (memimpin). Sebagai kata kerja, stratego berarti merencanakan (to plan).
Istilah strategi pertama kali hanya di kenal dikalangan militer, khususnya strategi perang. Dalam sebuah peperangan atau pertempuran, terdapat seseorang (komandan) yang mengatur strategi untuk memenangkan peperangan. Semakin hebat strategi yang digunakan (selain kekuatan pasukan perang), semakin besar kemungkinan untuk menang. Biasanya, sebuah strategi disusun dengan mempertimbangkan medan perang, kekuatan pasukan, pelengkapan perang dan sebagainya.
Seiring berjalannya waktu, istilah strategi di dunia militer tersebut diadopsi ke dalam dunia pendidikan. Dalam konteks pendidikan, strategi digunakan untuk mengatur siasat agar dapat mencapai tujuan dengan baik. Dengan kata lain, strategi dalam konteks pendidikan dapat dimaknai sebagai perencanaan yang berisi serangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan. Strategi pendidikan mengarah kepada hal yang lebih spesifik, yakni khusus pada pembelajaran. Konsekuensinya, strategi dalam konteks pendidikan dimaknai secara berbeda dengan strategi dalam konteks pembelajaran.[1]
2.    Makna Pembelajaran
Secara sederhana, istilah pembelajaran bermakna sebagai upaya membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya dan berbagai strategi, metode, dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Beberapa ahli mengemukakan tentang pengertian pembelajaran, diantarannya:
a.         Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. (UU SPN No. 20 tahun 2003).
b.        Pembelajaran adalah rangkaian peristiwa yang mempengaruhi pembelajaran sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan mudah.
c.         Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Mohammad Surya).
Pada dasarnya pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu kegiatan pembelajaran ada dua kegiatan pokok. Pertama, bagaimana orang melakukan tindakan perubahan tingkah laku melalui kegiatan belajar. Kedua, bgaimana orang melakukan tindakan penyampaian ilmu pengetahuan melalui kegiatan mengajar.
3.      Makna Strategi Pembelajaran
Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan pesrta didik.
Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujaun umum pembelajaran. Berikut pendapat beberapa ahli berkaitan dengan pengertian strategi pembelajaran.
a.        Kozma dan Sanjaya (2007) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
b.       Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru serta peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
c.      Wina Sanjaya (2006) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. [2]
Dengan demikian, Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu yang menjelaskan tentang komponen-komponen umum dari suatu rangkaian bahan pembelajaran pendidikan agama Islam dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama-sama dengan bahan-bahan tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

B.     Istilah Terkait dalam Strategi Pembelajaran
Dikenal beberapa istilah di dalam pembelajaran yang memiliki kemiripan makna, sehingga orang sering kali merasa bingung untuk membedakannya. Istilah tersebut ialah: 1) pendekatan pembelajaran; 2) strategi pembelajaran; 3) metode pembelajaran; 4) teknik pembelajaran; dan 5) model pembelajaran. Berikut ini ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut dengan harapan dapat memberikan kejelasan makna tentang penggunaan istilah tersebut.
1.      Model Pembelajaran
Secara umum istilah “model” diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Dalam pengertian lain, model juga diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda yang sesungguhnya, seperti “globe” yang merupakan model dari bumi tempat kita hidup. Dalam istilah selanjutnya, istilah model digunakan untuk menunjukkan pengertian yang pertama sebagai kerangka konseptual. Atas pemikiran tersebut, maka yang dimaksud dengan “model belajar mengajar” adalah kerangka konseptual dan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan dalam pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran, serta para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar benar-benar kegiatan bertujuan yang tersusun secara sistematis.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menetukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum dan lain-lain (Joyce, 1992). Selanjutnya Joyce menyatakan bahwa setiap pembelajaran mengarah kepada desain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikan rupa sehingga tujan pembelajaran tercapai.
Model pembelajaran mempunyai empat cirri khusus yang membedakan dengan strategi, metode atau prosedur (Kardi dan Nur, 2000). Ciri-ciri tersebut ialah:
a.       Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya;
b.      Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai);
c.       Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil;
d.      Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.[3]
2.      Pendekatan Pembelajaran
Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris “approach” yang memiliki beberapa arti, di antaranya diartikan dengan “pendekatan”. Dalam dunia pengajaran, kata approach lebih tepat di artikan  a way of beginning something (cara memulai sesuai). Oleh karena itu, istilah pendekatan dapat diartikan sebagai “cara memulai pelajaran”.
Pendekatan pembelajaran digambarkan sebagai kerangka umum tentang scenario yang digunakan guru untuk membelajarkan siswa dalam rangka mencapai suatu tujuan pembelajaran. Menurut Philip R. Wallace (1992: 13) pendekatan pembelajaran dibedakan menjadi dua bagian, yaitu pendekatan konservatif dan pendekatan liberal.pendekatan konserfatif memandang bahwa proses pembelajaran yang dilakukan sebagaimana umumnya guru mengajarkan materi kepada siswanya. Guru mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa lebuh banyak sebagai penerima. Sedangkan pendekatan liberal adalah pendekatan pembelajaran yang member kesempatan luas kepada siswa untuk mengembangkan strategi dan keterampilan belajarnya sendiri.[4]
3.      Metode Pembelajaran
Metode menurut J.R. David dalam Teaching Strategis for College Class Room (1976) ialah “a way in achieving something” (cara untuk mencapai sesuatu). Untuk melaksanakan suatu strategi, digunakan seperangkat metode pengajaran tertentu. Dalam pengertian demikian maka metode pengajaran menjadi salah satu unsure dalam strategi pembelajaran. Unsure seperti sumber belajar, kemampuan guru dan siswa, media pendidikan, materi pengajaran, organisasi, waktu tersedia, kondisi kelas, dan lingkungan merupakan unsur-unsur yang mendukung strategi pembelajaran. Dalam bahasa Arab, metode dikenal dengan istilah at-thariq (jalan-cara).
Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasikan lingkungan belajar dan mengkhususkan aktivitas dimana guru dan siswa terlibat selama proses pembelajaran berlangsung. Biasanya metode digunakan melalui salah satu strategi, tetapi tidak juga tertutup kemungkinan beberapa metode berada dalam strategi yang bervariasi, artinya metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
Terdapat metode pembelajran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: 1) ceramah; 2) demonstrasi; 3) diskusi; 4) simulasi; 5) laboratorium; 6) pengalaman lapangan; 7) debat; dan sebagainya.[5]
4.      Teknik Pembelajaran
Metode pembelajaran dijabarkanke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya yang tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik, meskipun dalam koridor metode yang sama.
5.      Taktik Pembelajaran
Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik, dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh, maka terbentuklah apa yang disebut model pembelajaran. Jadi, model pembelajran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran.[6]

C.    Komponen Strategi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu pada seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan.sebagai sebuah sistem, pembelajaran meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, bahan, peserta didik, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Agar tujuan itu tercapai, semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antarsesama komponen terjadi kerjasama. Oleh karena itu, guru tidak boleh hanya memperhatikan komponen komponen tertentu misalnya metode, bahan, dan evaluasi saja, tetapi ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan.
1.    Guru
Guru adalah pelaku pembelajaran, sehingga dalam hal ini guru merupakan faktor yang terpenting. Ditangan gurulah sebenarnya letak keberhasilan pembelajaran. Komponenguru tidak dapat dimanipulasi atau direkayasa oleh komponen lain, tapi guru mampu memanipulasi atau merekayasa komponen lain menjadi bervariasi. Komponen lain tidak dapat mengubah guru menjadi bervariasi. Tujuan rekayasa pembelajaran oleh guru adalah untuk membentuk lingkungan peserta didik supaya sesuai dengan lingkungan yang diharapkan dari proses belajar peserta didik, yang pada akhirnya peserta didik memperoleh suatu hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan dan pembelajaranya harus berdasar pada kurikulum yang berlaku.
2.     Peserta didik
Merupakan komponen yang melakukan kegiatan belajar untuk mengembangkan potensi kemampuan menjadi nyata guna mencapai tujuan belajar
3.     Tujuan
Merupakan dasar yang dijadikan landasan untuk menentukan strategi, materi, media, dan evaluasi pembelajaran. Dalam strategi pembelajaran, penentuan tujuan merupakan komponen yang pertama kali harus dipilih oleh seorang guru, karena tujuan pembelajaran merupakan target yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran.
4.     Bahan pelajaran
Merupakan medium untuk mencapai tujuan pembelajaran yang merupakan materi yang tersusun secara sistematis dan dinamis sesuai dengan arah tujuan dan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan tuntutan masyarakat.menurut suharsimi bahan ajar merupakan komponen inti yang terdapatdalam kegiatan pembelajaran.
5.      Kegiatan pembelajaran
Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal, maka dalam menentukan strategi pembelajaran perlu dirumuskan komponen kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan standar proses pembelajaran.
6.     Metode
Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Penentuan metode yang akan digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang berlangsung.
7.     Alat
Alat yang digunakan dalam pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran alat memiliki fungsisebagai pelengkap.
8.     Sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat atau rujukan dimana bahan pembelajaran bisa diperoleh. Sumber belajar dapat berasal dari masyarakat, lingkungan, dan kebudayaannya.
9.     Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum.
10.  Situasi atau lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi guru dalam menentukan strategi pembelajaran. Lingkungan yang dimaksud adalah situasi dan keadaan fisik.
Komponen-komponen strategi pembelajaran tersebut akan mempengaruhi jalannya pembelajaran, karena semuannya merupakan faktor yang berpengaruh terhadap strategi pembelajaran.[7]


D.    Tahapan Kegiatan Pembelajaran
Secara umum ada tiga pokok dalam strategi pembelajaran, yakni tahapan permulaan (prainstruktural), tahapan pengajaran (instruksional), tahapan penilaian dan tahapan tindak lanjut. Ketiga tahapan ini harus ditempuh pada setiap melaksakan pengajaran. Jika satu tahapan tersebut ditinggalkan, maka sebenarnya tidak dapat dikatakan telah terjadi proses pembelajaran.
1.      Tahapan prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh guru pada saat memulai proses belajar mengajar.
2.      Tahapan instruksional adalah tahap pengajaran atau tahap inti, yakni tahapan yang memberikan bahan pelajaran yang telah disusun guru selanjutnya.
3.      Tahapan evaluasi dan tindak lanjut adalah tahapan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan kedua (instruksional).[8]

E.     Jenis strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1.    Strategi Pembelajaran Langsung
Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi ini termasuk didalamnya metode-metode ceramah, praktek dan latihan serta demonstrasi. Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas informasi atau mengembangkan keterampilan langkah demi langkah.
2.    Strategi Pembelajaran tidak langsung
Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa yang tinggi dalam melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran yang berdasarkan data.  Dala pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal. Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk terlibat, dan mensyaratkan digunakannya bahan-bahan cetak, dan sumber-sumber manusia.
3.    Strategi Pembelajaran Interaktif
Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling berbagi diantara peserta didik. Seaman dan Fellenz mengemukakan bahwa diskusi dan saling berbagi akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan reaksi terhadap gagasan, pengalaman, pandangan, dan pengetahuan guru atau kelompok, serta mencoba mencari alternative dalam berpikir.
4.    Strategi Pembelajaran melalui Pengalaman
Strategi belajar melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuens induktif, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas, penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah pada proses belajar dan bukan hasil belajar. Guru dapat menggunakan strategi ini baik didalam kelas maupun diluar kelas.
5.    Strategi Pembelajaran Mandiri
Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil. Kelebihan dari pembelajaran ini adalah membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggung jawab. Sedangkan kekurangnnya adalah peserta belum dewasa, sulit menggunakan pembelajaran mandiri.[9]





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu yang menjelaskan tentang komponen-komponen umum dari suatu rangkaian bahan pembelajaran pendidikan agama Islam dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama-sama dengan bahan-bahan tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu pada seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Sebagai sebuah sistem, pembelajaran memerlukan suatu strategi agar tujuan itu tercapai, strategi memiliki komponen-komponen yang saling terkait sehingga antar sesama komponen terjadi kerjasama, berikut adalah komponen-komponennya; guru,  peserta didik, tujuan, bahan pelajaran, kegiatan pembelajaran, metode, alat, sumber belajar, evaluasi, dan situasi atau lingkungan. komponen-komponen strategi pembelajaran tersebut akan mempengaruhi jalannya pembelajaran, karena semuannya merupakan faktor yang berpengaruh terhadap strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran secara umum terbagi jadi tiga pokok, yakni tahapan permulaan, tahapan pengajaran, tahapan penilaian dan tahapan tindak lanjut. Tahapan prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh guru pada saat memulai proses belajar mengajar. Tahapan instruksional adalah tahap pengajaran atau tahapan yang memberikan bahan pelajaran yang telah disusun guru selanjutnya. Tahapan evaluasi dan tindak lanjut adalah tahapan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan kedua. Ketiga tahapan ini harus ditempuh pada setiap melaksakan pengajaran, jika satu tahapan tersebut ditinggalkan, maka sebenarnya tidak dapat dikatakan telah terjadi proses pembelajaran.
B.     Saran
Dari beberapa Uraian diatas jelas banyak kesalahan serta kekeliruan, baik disengaja maupun tidak. Oleh karna itu, kami harapkan kritik dan sarannya untuk memperbaiki segala keterbatasan yang kami punya, sebab manusia adalah tempatnya salah dan lupa.


 
DAFTAR PUSTAKA
       

Hamruni. 2012.  Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Suyadi.  2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.


[1] Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 13.
[2] Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 3-8.
[3] Abdul Majid, Strategi Pembelajaran . . . hlm. 12-14.
[4] Abdul Majid, Strategi Pembelajaran . . . hlm. 19-20.
[5] Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, . . . hlm. 21
[6] Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, . . . hlm. 24.
[7] Hamruni, Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta: Insan Madani, 2012), hlm. 11-13.
[8] Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, . . . hlm. 27.
[9] Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, . . . hlm. 11-12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar